Sebelumnya, Acer membuat terobosan untuk merambah https://bogorklik.com/ pasar sepeda listrik dengan produk paling baru mereka yang disebut “ebii”. Kendaraan roda dua ini dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu mempelajari preferensi pengendara.
E-bike ini punyai desain yang stylish dengan kotak tidak tipis di tengahnya yang menampung kotak kontrol, paket baterai, lampu depan, dan juga jok dan setang sepeda.
Dilansir dari ArsTechnica, Rabu (22/3/2023), ebii punyai bobot yang ringan, hanya kira-kira 16 kilogram. Menurut Acer, sepeda ini mampu mengakomodasi pengendara dengan tinggi 145 sampai 185 cm sehingga mereka yang terlalu tinggi kemungkinan tidak merasa nyaman.
Acer ebii termasuk dikatakan mampu capai kecepatan maksimum kira-kira 32 km/jam dan jangkauan sampai 113 km. Selain itu, kendaraan ini mampu terisi penuh didalam sementara 2,5 jam.
Menariknya, baterai berkapasitas 460W terhadap sepeda listrik ini termasuk mampu di lepaskan dan digunakan sebagai pengisi kekuatan portabel untuk perangkat USB-C, seperti laptop atau ponsel.
Dapat Beradaptasi dengan Pengendara
Pada deskripsinya, tertera bahwa sepeda ini “digerakkan oleh AI”. Aplikasi seluler ebii mengklaim e-bike akan beradaptasi dengan kapabilitas mengayuh sang pengendara, suasana berkendara, dan tingkat pertolongan yang menjadi preferensi pengendara.
Di samping itu, terdapat pula fitur GPS yang memungkinkan pengguna dengan enteng memahami lokasi.
Disebutkan pula bahwa AI ini akan mempelajari hal-hal tersebut dari sementara ke sementara untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dengan pengendara.
Meskipun begitu, fitur-fitur yang ada terhadap ebii secara teknis dapat dukungan oleh machine learning (pembelajaran mesin).
Modus Baru Pencurian Mobil, Manfaatkan Peretasan Sistem IoT Kendaraan
Jakarta – Pakar keamanan otomotif menemukan langkah baru didalam pencurian mobil yang dilakukan oleh penjahat siber. Mereka mampu meretas proses pengecekan kendaraan lewat lampu depan.
Sistem pengecekan ini dikelola oleh Controller Area Network (CAN), sebuah protokol Internet of Things (IoT) yang memungkinkan perangkat dan pengontrol berkomunikasi satu serupa lain di didalam mobil.
Menurut informasi yang dikutip dari Ubergizmo, Kamis (13/4/2023), peretas mampu mengakses CAN dan menguasai mobil hanya dengan memanipulasi Electronic Control Unit (ECU) di lampu depan.
CAN punyai tanggung jawab atas beberapa fungsi, seperti rem, lampu depan, kunci pintar, dan panel powertrain area pengecekan mesin berada.
Berdasarkan postingan blog Vanis Automotive Labs CTO, Ken Tindell, pendekatan ini merupakan langkah unik yang belum pernah ada di awalnya didalam persoalan pencurian mobil.
Metode ini menyoroti kerentanan protokol IoT seperti CAN sehingga langkah-langkah keamanan kendaraan didalam proses otomotif wajib konsisten ditingkatkan.
Tindell memperingatkan wujud injeksi CAN ini wajib menjadi pertimbangan produsen mobil untuk mengembangkan keamanan jaringan kendali terhadap kendaraan mereka.
“Sebagai seorang teknisi mobil, fokus Anda adalah menangani berbagai tantangan seperti meminimalkan pemasangan kabel, menaikkan keandalan, dan mengurangi biaya. Keamanan siber kemungkinan tidak senantiasa menjadi yang terdepan didalam pikiran Anda,” ujar Tindel.